Buku Harian Sang Morfin
By: Muh. Miftahul Huda
Perkenalkan teman-teman,namaku morfin. Aku lahir di rumah sakit Tumbuhan Opium,tapi saudara-saudaraku ada juga yang lahir di RS Tubuh Mamalia dan di laboratorium. Aku ingat sekali waktu itu nenek moyangku pertama kali lahir dibantu oleh dokter Frederick Serturner dan beliau pula yang memberi aku dan saudara-saudara kembarku nama morfin dari kata “Morpheus” yang artinya dewa mimpi.
Sore ini, aku sedih sekali. Aku merenung di rumahku di jalan golongan obat sedatif. Aku merenungi nasibku yang selalu “membantu” manusia dalam melupakan masalahnya dengan cara memasukkanku dalam tubuh mereka melalui suntikan. Aku memang memiliki sifat adiktif sehingga banyak manusia yang menyukaiku. Tapi aku tidak mau manusia menyukaiku. Dalam norma-norma medis, aku tidak boleh membantu manusia dengan cara itu karena cara itu sangat berbahaya. Saat aku bersama saudara-saudara kembarku dalam tubuh,kami tiba-tiba berubah perasaan saat melihat jaringan saraf dan otot manusia. Perasaan kami hanya ada tentang menghancurkan,tidak ada yang lain. Tubuh pun kadang terpaksa menggusur kami lewat sistem diare. Aktifitas kami yang tanpa perasaan pun kadang menyebabkan manusia tidak bisa tidur (Insomnia. red). Aku hanya bertanya-tanya,kenapa manusia mau menyukaiku dengan cara itu padahal kami bisa menjadi tanpa perasaan…
Aku terkaget saat mendengar kekasihku,kalium pirosulfat, memanggil. “Morfin, katanya mau membantu manusia. Ayo!”.” Iya iya,aku nanti nyusul”,akupun menjawab. Memang,jika aku dan kalium pirosulfat menikah. Kami akan memiliki anak yang sangat bisa membantu manusia, yaitu morfin sulfat yang bisa meredakan batuk manusia dan sebagai penenang untuk manusia yang sakit.Aku senang sekali jika aku bisa membantu manusia tanpa membuat mereka menyukaiku. Karena dibalik sifat adiktifku,aku juga memiliki sifat penenang. Apalagi saat manusia harus dioperasi. Aku senang sekali jika aku bisa menenangkan dan menghilangkan rasa sakit dari manusia itu.
Sekarang,manusia banyak menggantikan tugasku sebagai penenang dengan keluargaku yang lain.Walau aku sekarang banyak digantikan,aku tetap senang karena masih ada anakku,codeine,yang masih mau dan bisa membantu manusia meredakan batuk. Memang,umumnya keluargaku bekerja sebagai pereda batuk manusia. Aku memiliki musuh yang jika bisa mengalahkanku,aku akan sangat senang,yaitu Naloxone. Karena saat aku mengamuk di tubuh manusia dan Naloxone muncul melawanku dan menang,tubuh manusia akan menjadi lebih baik.
Sekarang,aku hanya bisa berharap,aku akan lebih lowong dan tidak bekerja di tubuh manusia karena aku sangat berbahaya jika mengamuk bersama saudaraku dan kuharap manusia tidak secara sengaja mempekerjakanku di tubuhnya secara berlebihan. Akupun lalu mengejar kekasihku, kalium pirosulfat.
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Posting Komentar